P2PTM

Posted on 15 Jan 2023


P2PTM

UPAYA DETEKSI DINI FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR
DI INSTITUSI DAN PERKANTORAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS PATI II

          Penyakit Tidak Menular (PTM) masih menjadi beban bagi negara. Berdasarkan hasil data World Health Assembly, 73% kematian di Indonesia disebabkan oleh kelompok penyakit ini seperti hipertensi, jantung, diabetes, stroke dan kanker. Ironisnya, 80 persen PTM disebabkan oleh gaya hidup yang sejatinya dapat dicegah. Salah satu, faktor resiko PTM yang banyak diderita masyarakat Indonesia adalah hipertensi dan Diabetes mellitus, yang prevalensinya terus menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada indikator-indikator kunci PTM yang tercantum dalam RPJMN 2015-2019, sebagai berikut:

  1. 1.  Prevalensi tekanan darah tinggi pada penduduk usia 18 tahun keatas meningkat dari 25,8% menjadi 34,1%;
  2. 2.  Prevalensi obesitas penduduk usia 18 tahun ke atas meningkat dari 14,8 % menjadi 21,8%;
  3. 3. Prevalensi merokok penduduk usia ≤18 tahun meningkat dari 7,2% menjadi 9,1%.                                                                     

Penyakit tidak menular dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risikonya, yaitu merokok, diet yang tidak sehat, kurang aktifitas fisik dan konsumsi minuman beralkohol. Mencegah dan mengendalikan faktor risiko relatif lebih murah bila dibandingkan dengan biaya pengobatan PTM. Pengendalian faktor risiko PTM merupakan upaya untuk mencegah agar tidak terjadi faktor risiko bagi yang belum memiliki faktor risiko.

Selanjutnya bagi yang sudah menyandang PTM, pengendalian bertujuan untuk mencegah komplikasi, kecacatan dan kematian dini serta meningkatkan kualitas hidup.

Salah satu strategi pengendalian PTM yang efisien dan efektif adalah pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat. Masyarakat diajak untuk mengenali diri dengan melakukan deteksi dini, monitoring faktor risiko PTM serta segera melakukan tindak lanjutnya terhadap penemuan risiko PTM.

Kegiatan deteksi dini ini diharapkan dapat terjadinya perubahan perilaku masyarakat yang lebih sehat dan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan tidak hanya pada saat sakit, melainkan juga pada keadaan sehat. Dalam menyelenggarakan deteksi dini di Puskesmas Pati II dilaksanakan oleh pelaksana program P2PTM, yang menyasar Guru/Pengajar serta staf  Perkantoran sekolah di 12 desa wilayah kerja Puskesmas Pati II.

Wilayah Kerja Puskesmas Pati II meliputi 12 desa sebagai berikut :

1.

Kutoharjo

 

7.

Sidokerto

2.

Mulyoharjo

 

8.

Sinoman

3.

Ngepungrojo

 

9.

Sugiharjo

4.

Payang

 

10.

Tambaharjo

5.

Purworejo

 

11.

Tambahsari

6.

Sarirejo

 

12.

Widorokandang

Kegiatan ini memiliki tujuan untuk mengetahui kondisi fisik kesehatan dasar peserta dan penemuan dini faktor risiko PTM (Penyakit Tidak Menular). Kemudian untuk mengajak secara aktif dalam usaha membudayakan gaya hidup sehat dalam berprilaku dirutinitas sehari-hari. Serta bagi individu yang memiliki PTM agar dapat terkontrol kondisi tubuhnya, melalui pemeriksaan kesehatan rutin.

Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dengan mekanisme dan alur, yaitu :

1. Kegiatan dimulai dengan pengisian identitas peserta pemeriksaan,

2. Dilanjutkan anamnesa singkat kesehatan individu,

3. Kemudian Pengukuran Tensi darah, Berat Badan, Lingkar Perut dan Tinggi badan,

4. Pemeriksaan Laborat Gula darah Sewaktu (metode rapid stik),

5. Konsultasi hasil pemeriksaan (dokter).

Sasaran Kegiatan ini untuk adalah Guru/Pengajar dan staf karyawan kantor dengan usia 20 tahun keatas memiliki risiko PTM. Sedangkan kegiatan ini dilaksanakan oleh Tim P2PTM Puskesmas Pati II, yaitu :

1. 1 Orang Dokter Umum,

2. 3 Orang Perawat dan Bidan Pelaksana Program.

Kegiatan program ini, dilaksanakan dan dilaporkan sebagai cakupan hasil kerja Puskesmas Pati II tahun 2023 ke Dinkes Pati dan Kemkes RI melalui aplikasi “Sehat Indonesiaku”. Sumber biaya kegiatan program upaya deteksi dini ini dibiayai melalui daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) bantuan operasional kesehatan (BOK) Dinas Kesehatan Kabupaten Pati Tahun Anggaran 2023. Semoga pelaksanaan program ini membawa manfaat bagi warga masyarakat wilayah kabupaten Pati, khususnya bagi Guru/Pengajar dan Staf kantor di wilayah kerja Puskesmas Pati II.